Senin, 25 Februari 2008

Perkembangan dan Prototype Notebook untuk Anak-anak



Mungkin ada yang pernah mendengar notebook 100 USD, suatu proyek MIT dengan motivator utama Nicholas Negroponte. Notebook ini dikenal dengan nama OLPC (One Laptop Per Children) .[http://www.laptop.org]. Notebook ini didisain dan hanya akan disebarkan di negara berkembang. Sayangnya Indonesia belum menunjukkan ketertarikan untuk bergabung dengan program ini. Negara berkembang yang menyatakan akan bergabung adalah Brazil, Libya, Thailand. Seingat saya negara Afrika seperti Nigeria juga turut serta. Atau mungkin harga 100 USD terlalu murah untuk ukuran Indonesia. Maklum di Indonesia, suatu negara yang penuh keajaiban ini, biasanya yang mahal yang dikejar orang, mobil mahal, baju mahal, sekolah mahal. Kualitas urusan belakangan yang penting mahal.

Notebook OLPC ini perangkat kerasnya didisain khusus untuk mengikuti kondisi anak-anak di negara dunia berkembang.

Termasuk badannya cukup kuat, tanpa hard disk, sehingga hemat enerji, dan awet. Juga untuk keterbatasan listrik, maka baterai notebook ini dapat dicharge dengan cara diengkol atau digenjot. Untuk konektivitas, notebook ini telah memiliki WLAN, serta mendukung koneksi wireless mesh. Jadi bisa memanfaatkan keberadaan jaringan secara efisien. Untuk fungsi multimedia, notebook ini telah dilengkapi dengan microphone dan web cam. Jadi bisa dikatakan fasilitas perangkat kerasnya cukup lengkap. Notebook ini akan diproduksi oleh perusahan Taiwan. Memang ada issue bahwa notebook ini nantinya akan dirilis ke pasar komersial tetapi dengan harga yang lebih mahal.

Di samping perangkat keras yang khusus, maka untuk perangkat lunak juga didisain khusus untuk anak-anak. Sebagai basis digunakan sistem operasi GNU/Linux, distro Fedora.

Tetapi untuk GUI-nya didisain suatu baru yang disebut SUGAR [http://wiki.laptop.org/go/Sugar]. GUI ini memang didisain khusus untuk anak-anak di negara berkembang. Dengan aplikasi dan ikon yang menarik. Dari GUI ini si anak-anak dapat mudah membrowse, menulis dokumen (aplikasi yang digunakan berbasiskan AbiWord [http://www.abisource.com].

Juga ada aplikasi untuk memanfaatkan kamera, sehingga anak-anak bisa saling melakukan video conference. Ada juga aplikasi untuk bermain musik. Cukup menarik bagi anak-anak.

Apalagi disertakan Squeak [http://www.squeak.org], suatu platform pemrograman karya Alan Kay (pembuat Smalltalk) yang sangat cocok buat mengajari pemrograman pada anak-anak. Dengan eToys anak-anak dapat menulis program simulasi secara mudah.

Di pameran CeBIT 2007, Cukup menggoda memang OLPC ini. Dengan warna yang cukup menor dan terbuat dari materi yang cukup kuat. Tapi sayang masih lama untuk bisa diperoleh. Untuk mencoba lebih mesra lagi, untungnya telah disediakan ISO image di [http://olpc.download.redhat.com/olpc/streams/sdk/build1/livecd/olpc-redhat-stream-sdk-livecd.iso]. Cukup diunduh dan dibakar ke CDROM. Masukkan ke komputer dan boot, maka akan mendapatkan lingkungan GUI Sugar. Tentu saja tidak semua kemampuan dapat dimanfaatkan. Tetapi minimal bisa melihat bagaimana sistem tersebut bekerja.
Saya merasa GUI ini memang didisain untuk anak-anak. Bukan GUI desktop umum yang dikustomisasi. Tapi memang masih ada beberapa keganjilan (termasuk icon, dan pendekatan aplikasi) terutama bila diterapkan untuk anak-anak di Indonesia. Di sinilah sebetulnya kesempatan para pengembang, akademisi Indonesia untuk mencoba mendisain, mengembangkan sistem GUI yang cocok untuk anak-anak. Juga kesempatan penambahan content mater pembeajaran. Ketersediaan source code SUGAR dan OLPC (karena berbasiskan GNU/Linux) akan sangat membantu karena dengan mudah dapat melakukan pengubahan.
Di sinilah gabungan psikologi anak, human computer interaction, computer graphics, jaringan komputer, dan bahkan bahasa dapat menjadi suatu topik penelitian yang menarik dan memiliki hasil nyata dan dapat diproduksi. Apalagi sekarang tidak saja OLPC ini saja yang merupakan platform komputer murah. INTEL juga telah meluncurkan notebook yang dirancang untuk anak sekolah, yang diberi nama Classmate [http://www.intel.com/intel/worldahead/classmatepc/].

Notebook untuk siswa ini juga telah dilengkapi dengan WLAN, serta menggunakan listrik yang irit. Memang kedua jenis notebook anak-anak ini memiliki ukuran LCD yang lebih kecil dari notebook biasa. Classmate ini memiliki LCD berukuran 800×480.
Notebook ini awalnya hanya akan menjalankan Windows XP khusus (versi sunatan dengan fitur terbatas). Tetapi menurut berita terakhir distro Linux, Mandriva telah dapat diinstal dan akan disertakan bila kustomer memintanya. Menurut desas-desus, notebook Classmate ini seharga 250-300 USD, dan akan segera masuk ke Indonesia juga pada bulan-bulan mendatang.

Mungkin ada yang pernah mendengar notebook 100 USD, suatu proyek MIT dengan motivator utama Nicholas Negroponte. Notebook ini dikenal dengan nama OLPC (One Laptop Per Children) [http://www.laptop.org/]. Notebook

ini didisain dan hanya akan disebarkan di negara berkembang. Sayangnya Indonesia belum menunjukkan ketertarikan untuk bergabung dengan program ini. Negara berkembang yang menyatakan akan bergabung adalah Brazil, Libya, Thailand. Seingat saya negara Afrika seperti Nigeria juga turut serta. Atau mungkin harga 100 USD terlalu murah untuk ukuran Indonesia. Maklum di Indonesia, suatu negara yang penuh keajaiban ini, biasanya yang mahal yang dikejar orang, mobil mahal, baju mahal, sekolah mahal. Kualitas urusan belakangan yang penting mahal.
Notebook OLPC ini perangkat kerasnya didisain khusus untuk mengikuti kondisi anak-anak di negara dunia berkembang. Termasuk badannya cukup kuat, tanpa hard disk, sehingga hemat enerji, dan awet. Juga untuk keterbatasan listrik, maka baterai notebook ini dapat dicharge dengan cara diengkol atau digenjot. Untuk konektivitas, notebook ini telah memiliki WLAN, serta mendukung koneksi wireless mesh. Jadi bisa memanfaatkan keberadaan jaringan secara efisien. Untuk fungsi multimedia, notebook ini telah dilengkapi dengan microphone dan web cam. Jadi bisa dikatakan fasilitas perangkat kerasnya cukup lengkap. Notebook ini akan diproduksi oleh perusahan Taiwan. Memang ada issue bahwa notebook ini nantinya akan dirilis ke pasar komersial tetapi dengan harga yang lebih mahal.
Di samping perangkat keras yang khusus, maka untuk perangkat lunak juga didisain khusus untuk anak-anak. Sebagai basis digunakan sistem operasi GNU/Linux, distro Fedora. Tetapi untuk GUI-nya didisain suatu baru yang disebut SUGAR [http://wiki.laptop.org/go/Sugar]. GUI ini memang didisain khusus untuk anak-anak di negara berkembang. Dengan aplikasi dan ikon yang menarik. Dari GUI ini si anak-anak dapat mudah membrowse, menulis dokumen (aplikasi yang digunakan berbasiskan AbiWord [http://www.abisource.com/]. Juga ada aplikasi untuk memanfaatkan kamera, sehingga anak-anak bisa saling melakukan video conference. Ada juga aplikasi untuk bermain musik. Cukup menarik bagi anak-anak. Apalagi disertakan Squeak [http://www.squeak.org/], suatu platform pemrograman karya Alan Kay (pembuat Smalltalk) yang sangat cocok buat mengajari pemrograman pada anak-anak. Dengan eToys anak-anak dapat menulis program simulasi secara mudah. (disadur dari Blog P.M.Wiryana)

sumber: www.detikinet.com
Inggris - Beragam laptop murah telah menyambangi pasaran. Asus misalnya, telah sukses merilis laptop murah Eee PC, yang laris manis terjual. Ada pula merek lainnya seperti Intel Classmate atau Cloudbook Everex.

Kini ada lagi varian laptop murah bernama One besutan Elonex, sebuah perusahaan yang berbasis di Inggris. Elonex One hanya dibanderol 100 poundsterling atau sekitar 2 jutaan rupiah saja sehingga dikabarkan siap menantang Eee PC, yang harganya tak terpaut jauh.

Elonex One dinyatakan akan dirilis di Inggris di bulan Juni 2008 mendatang. Untuk menggugah selera pembeli, One akan diproduksi dalam beberapa warna yaitu pink, hijau, putih sampai perak. Pasaran utamanya menyasar kalangan anak-anak sekolah.

Seperti dikutip detikINET dari TheRegister, Sabtu (1/3/2008), spesifikasinya pun juga sudah diumumkan. Layarnya 7 inch dengan prosesor bernama LNX 300 MHz. Sistem operasinya mengandalkan Linux.

Selain itu, juga ada fasilitas Wi Fi untuk akses internet, 128 MB DDR 2, dan kapasitas penyimpanannya sebesar 1 GB. Adapun baterainya diklaim mampu bertahan sampai empat jam dalam sekali isi ulang.

Kapasitas Elonex memang terbilang begitu minimal sehingga beberapa pihak skeptis, laptop ini mampu menyaingi Eee PC yang lebih dulu eksis di Inggris. Tak disebutkan apakah Elonex One nantinya juga akan dipasarkan di seluruh dunia.

SPESIFIKASI NOTEBOOK


Intel Classmate PC
Harga: sekitar US$600
Dimensi: 254mm x 196mm x 44mm
Berat: kurang dari 1,3Kg
Fitur:
Prosesor Intel Mobile ULV 900Mhz, Zero L2 cache, 400Mhz FSB, Chipset Intel 915GMS + ICH6-M, Layar Monitor 7″ (800×480px), Memory NAND flash 1Gb / 2Gb, 256Mb RAM, Ethernet, WiFi 802.11b/g, mikrofon, speaker stereo, pena digital optional, baterei 6 sel (tahan 4 jam), OS Windows XP Pro / Linux, Software Teacher / Parental / Theft Control




Notebook Asus Eee PC 4G
Harga: Sekitar Rp4juta
Dimensi: 225mm x 160mm x 20-32mm
Berat: 0,92Kg
Fitur:
512Mb RAM DDR2 667Mhz (bisa upgrade sampai 1Gb), SSD 4Gb, Layar monitor 7″ (800X480px), Prosesor Intel Celeron-M ULV 353 900Mhz, Ethernet 10/100Mbps, WiFi 802.11b/g, Internal Express Card Slot, 3X port USB 2.0, grafis Intel UMA, MMC/SD/SDHC card reader, OS Linux yang kompetible dengan Windows XP, Mikrofon, Camera VGA, baterei 4 sel 5200mAh (bisa tahan sampai 3,5 jam), audio HD dengan speaker stereo, lebih dari 40 aplikasi



OLPC XO
Dimensi: 242mm x 228mm x 32mm
Berat: 1,5Kg termasuk batterei NIMH
Fitur:
Prosesor AMD Geode LX-700 433Mhz, 256Mb RAM, memory NAND flash 1Gb, Camera, Layar monitor TFT dual-mode 7,5″ (152,4mm x 114,3mm, 1200×900px), GamePad, TouchPad, Speaker stereo, mikrofon, WiFi 802.11b/g, jaringan Mesh, audio jack stereo 3,5mm, 3 port USB 2.0, Slot Kartu MMC/SD, baterei LiFeP04 (tahan 22,8 jam) atau NIHM (tahan 16,5 jam) 4.Hasee Q540X


http://Subari.blogspot.com
*--------------------
Taufan Ridhana
Zaki Matiin
Muchlis Fathoni
...